Rabu, 19 September 2012

it's like to be habbit

Entah kenapa tiba-tiba perasaan mulai ngga enak. Seperti ada yang mengganjal perasaan, tapi aku tak tahu itu apa. Rasanya ingin melarikan diri, ingin nangis atau apa sajalah..yang bisa membuat perasaan saya lega. Menangis pun ngga bisa. meskipun saya sedang berada diantara ribuan kerumunan orang, namun itu tidak ada bedanya saat saya sendiri. Ingin pulang, ketemu keluarga. hanya itu yang terbesit dalam pikiran saya. Walaupun sesampainya di rumah saya tidak cerita apapun tentang apa yang saya rasa, namun mereka peka dalam memperlakukan dan menanggapi tingkah laku saya. Serasa benar-benar butuh tiang untuk bersandar.

Rutinitas kuliah saya kali ini sedang mengalami titik jenuh. stress mulai melanda, jadwal kuliah dengan teman-teman mulai tidak sama. sehingga intensitass kita untuk berkumpul bersama menjadi suatu moment langka. Sulit sekali berkumpul bersama, sulit mencari teman buat makan, buat temen jeda nunggu kuliah berikutnya. berasa kali ini benar-benar sangat berat bagi saya. Saya sedikit tersiksa unuk dibiarkan sendiri saat ini. Di rumah saya juga sendiri, bapak kerja, adik sekolah, ibuk pun jauh dari pandangan mata. Sehingga saat di rumah saya kesana kemari mencari anak kecil sebagai teman pengusir sepi. Di kos saat ini juga banyak waktu yang dihabiskan untuk berdiam diri sendiri, hanya game, laptop, hp teman setia saya saat ini, My roomate is worker, and the time we meet start at the night. I realy..realy need something noisy, can make my day more cheerfull. Saya rasa, dari kecil saya selalu sendiri, selalu menjadi orang yang "ditinggalkan", kadang  sempat merasa menjadi orang paling menderita, terkadang juga saya merasa menjadi orang paling beruntung. Beruntung, untuk selalu mendekatkan diri padaNya. Mengadu, bercerita, dan segalanya dapat saya tuangkan sepenuhnya hanya kepadaNya, tersadar bahwa sesungguhnya yang paling memahami kita hanyalah Allah.

Menjadi orang yang ditinggalkan itu paling ngga enak, maka dari itu saya ngga akan meninggalkan. Saya tahu bagaimana rasanya sendiri, maka saya berusaha untuk tidak membiarkan orang lain sendiri. yah...mungkin inilah hidup, tetap saja sepenuh hidup saya adalah tanggung jawab saya, tanggung jawab atas kebahagiaan dan ketenangan hati saya. Saya beruntung, saya adalah orang yang paling beruntung :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar